Kalo kamu sudah pernah membaca tentang Taman Wisata Alam Batu Angus sebelumnya, tentu sudah tahu kalau pantai Batu Angus itu dipenuhi bebatuan hitam legam.
Nah kali ini kita tidak akan mengunjungi pantainya kembali, tetapi ke bagian lainnya dari tempat wisata ini, sebuah tempat wisata yang mungkin lebih cocok digambarkan sebagai Batu Angus sesungguhnya.
Kawasan Bebatuan Hitam Legam
Yup, tidak salah baca.
Tempat yang kita tuju kali ini adalah daerah dengan hamparan bebatuan hitam yang tersebar sepanjang mata memandang.
Lokasinya sendiri tidaklah jauh dari daerah pantai batu angus sebelumnya. Masih di desa yang sama, yaitu desa Kasawari, kita bisa berpindah sekitar beberapa puluh meter dari jalan ke arah pantai batu angus, menuju ke arah utara, dan menemukan gerbang masuk kawasan wisata ini.
Sebelum diizinkan memasuki gerbang areal wisata ini, kita akah dihadapkan dengan pos masuk terlebih dahulu. Silakan melapor sekaligus membayar karcis masuk yang ada. Untuk diketahui, kawasan ini di bawah pengelolaan dari Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Perhutanan.
Setelah menyelesaikan urusan perkarcisan, baru kita diizinkan untuk memasuki daerah wisata alam Batu Angus ini. Jarak dari gerbang sendiri sampai ke tempat parkir di dalam tidak terlalu jauh, hanya saja kamu tetap harus berhati-hati.
Kondisi jalan yang ada tidak terlalu bagus karena masih berupa jalan tanah dan tidak rata.
Lahan parkir yang tersedia cukup luas, sangat bisa menampung kendaraan seperti bus sekalipun.
Oh ya, dari tempat parkir menuju fasilitas utamanya kita harus berjalan kaki. Tidak terlalu jauh juga sih.
Setelah berjalan kaki sekitar 1 menit, barulah kita akan menemui lokasi utama kawasan wisata Batu Angus ini. Hamparan bebatuan hitam legam akan tersaji sepanjang mata memandang.
“Apaan sih? Cuma ada batu-batu saja?”
Yah mungkin itu hal pertama yang akan muncul di benak setiap orang yang baru pertama kali datang ke tempat ini.
Tapi sesungguhnya, kita akan merasa takjub begitu tiba di tempat ini secara langsung. Melihat tanaman yang bahkan bisa tumbuh subur menyeruak dari antara bebatuan hitam legam tadi.
Sekedar informasi saja, kawasan ini dulunya merupakan bekas letusan gunung api di masa lampau, semburan bebatuan hitam inilah hasil akhir yang masih bisa terlihat hingga sekarang.
Ingat, lokasi ini merupakan kawasan terbuka dengan jalur trekking yang lumayan panjang, jadi selalu bawa cukup air minum karena di lokasi tidak ada yang jualan, kecuali kamu mau membeli di tempat parkir tadi. Di situ ada warung kecil yang buka juga toilet tersedia.
Di tempat wisatanya sendiri tersedia toilet di bangunan kecil sebelum masuk di jalur trekking tadi. Tapi, saya sendiri belum sempat mengecek kondisi di dalamnya haha.
Jika ingin berteduh terdapat bagian beratap di tengah jalur jembatan kayu ini, tepatnya di sebelah kiri dan kanan. Tempatnya sendiri tidak terlalu luas sehingga kalau ingin berteduh kayaknya harus ganti-gantian. Kurang cocok juga bila kamu ingin bersantap ria membuka bekal di situ.
Daerah ini memang tidak diperuntukkan untuk duduk santai sambil menikmati bekal ya, lebih untuk kamu yang ingin berjalan-jalan santai menikmati udara yang masih bersih di kawasan cagar alam ini.
Beberapa peraturan umum sudah pasti berlaku di tempat ini, seperti jangan buang sampah sembarangan. Hal ini sudah diingatkan penjaga di tempat parkiran sejak awal rombongan turun dari mobil. Sayangnya masih saja ada sampah-sampah yang bertebaran, bahkan seringkali tampak di daerah bebatuan yang ada, hal ini sendiri cukup memprihatinkan untuk dilihat.
Selain itu pastikan untuk mematuhi protokol kesehatan yang ada, berhubung COVID-19 daerah wisata ini sempat ditutup sementara sebelum akhirnya dibuka kembali.
***
Demikian sebuah panduan singkat bagi kamu yang ingin berwisata di kawasan wisata alam Batu Angus ini. Bisa dikatakan tempat ini merepresentasikan nama Batu Angus yang sesungguhnya, dimana kita akan menemui kawasan penuh bebatuan yang layaknya hangus, hitam legam. Semoga ini bisa bermanfaat bagi kamu yang berencana mengunjungi kota Bitung di suatu hari nanti.
Selamat berpetualang!