Site icon Duasudara

Menikmati Sunset Kawasan Megamas, Wisata Murah Meriah Di Manado

Bagi yang pernah berkunjung ke kota Manado, tentunya tahu bahwa kota ini menawarkan segudang tempat wisata maupun sekedar tempat refreshing yang menawan.

Tentu saja dengan beragam harga dan biaya yang harus dibayar.

Mulai dari kategori pelajar dan anak kuliahan, yang isi kantongnya terkadang berbanding terbalik dengan besaran tanggal bulanan, alias semakin menipis di tanggal tua :D.

Atau kategori pekerja kantoran hingga kelas pejabat dan yang tak tahu lagi harus ‘dibuang’ kemana duitnya hehe.

Sebagai ibukota provinsi paling utara di Indonesia, keindahan alam kota Manado tentu tak kalah dengan provinsi lainnya.

Selain itu perkembangan kota dan modernisasi sudah pasti yang paling maju dibanding kota lainnya se-Sulut.

 

Foto kiriman Sefanya (@sevasetyo) pada

Nah, jika faktor biaya dan beragam keruwetan lainnya menjadi salah satu yang Anda perhitungkan, kawasan Megamas ini bisa dikatakan tempat wisata paling murah yang bisa kita nikmati, bahkan gratis sih.

Itu saya buktikan sendiri beberapa waktu lalu.

Sunset Yang Menawan

Pandangan lepas ke tepi pantai serta menghadap langsung ke arah pulau Manado Tua, membuat kawasan ini sebagai spot yang menarik untuk berburu sunset atau matahari terbenam.

Menikmati semilir angin pantai yang berhembus membelai, memang membawa sensasi tersendiri bagi penikmatnya.

Bagi yang sabar menanti, pada waktunya matahari akan terbenam dengan perlahan tanpa terhalang apapun.

Kawasan Megamas sendiri merupakan salah satu pusat belanja bagi warga Manado dan Sulut umumnya, dengan beberapa mall megah yang berdiri di sini serta deretan toko tentu menawarkan pilihan bagi pecinta shopping.

Tapi karena kita mencari yang murah meriah, mari kita alihkan pandangan dari deretan mall serta toko tadi.

Tepian kawasan Megamas sendiri dibangun dengan pondasi beton serta tumpukan batu-batu besar pemecah ombak.

Hal ini disebabkan karena kawasan ini merupakan hasil reklamasi, puluhan hektar arealnya ditimbun untuk kemudian menjadi salah satu kawasan paling sibuk di kota Manado.

Nah karena posisinya yang menghadap lepas pantai tepat di arah barat, sunset di sini benar-benar menawan.

Saya pribadi sudah sejak lama berharap bisa mengabadikan sunset di kawasan ini. Sudah dari beberapa tahun lalu.. Wow!

Tapi berhubung waktu dan beragam alasan (yang dibuat-buat), membuat beragam pula penundaan-penundaan.

Akhrinya setelah penantian panjang (tak berujung)..duh, kesampaian juga keinginan mengabadikan sunset yang santer dibicarakan ini.

Tempat nongkrong yang asyik

Kalau Anda ingin tempat yang lebih nyaman ketimbang selonjoran di beton, bisa memilih beberapa tempat nongkrong seperti McD kawasan Megamas di atas.

Tapi tentu harus sedikit mengeluarkan duit buat pesanannya ya.

Kalo yang benar-benar gratis ya di pinggiran pantainya.

Mengapa saya katakan gratis karena kita praktis tidak mengeluarkan uang sama sekali hanya untuk menikmati ciptaan Tuhan yang indah ini.

Jika membawa kendaraan, kita hanya ditagih biaya masuk kawasan ini sekaligus parkir tentu saja. Menariknya untuk kendaraan roda dua tarifnya flat, 2 ribu rupiah sekali masuk.

Jika jalan kaki… yah itu.. gratiss..tiss..

Ini selancarnya fail, karena jatuh haha

Kita juga bisa mencoba sensasi berselancar sambil ditarik speed boat seperti di atas.

Tampaknya ada banyak penyedia jasa serupa di sekitar kawasan ini.

Photo Hunter? Mmm..

Bagi yang seneng motret ataupun dipotret, tempat ini juga memiliki banyak objek menarik untuk diabadikan.

Bagi yang ingin bergaya layaknya model, latar matahari terbenam merupakan paduan yang memukau untuk dipamerkan di Instagram.

Banyak juga kok yang mengadakan photo session di sini, entah cuma sekedar selfie amatiran  ataupun yang serius dengan kamera gede-gede.

Waktu kami tiba di sini saja, sudah ada satu fotografer dan satu model yang asyik foto-foto.

So.. kalo Anda kebetulan lagi berlibur di Sulut atau di Manado dan ingin menyaksikan sunset dengan megah, murah dan meriah, silakan coba tempat nongkrong asik ini.

Dinantiii ya…

Selamat bapontar..

PS. Thanks to Neno yang so batamang akang (menemani -red)

Exit mobile version